Lupa Shalat lagi? Aplikasi Athan bisa membantu.
Dapatkan pengingat Waktu Shalat di ponselmu secara gratis.
Kami menghormati Peraturan Perlindungan Data Umum dan Panduan Undang-Undang Privasi Konsumen California.
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Waktu Indonesia Barat atau WIB ialah satu daripada tiga zon waktu yang gunakan di Indonesia. Zon-zon waktu yang lain ialah Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Kawasan yang menggunakan sistem WIB ialah Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
WIB sama dengan waktu UTC+7.
Ứng dụng Giờ Tây Indonesia này cung cấp giờ WIB mới nhất cho dù vị trí của bạn ở đâu, cả trong nước và nước ngoài.Định dạng đồng hồ trong ứng dụng Đồng hồ thời gian Tây Indonesia là hệ thống 24 giờ, do đó, nó phù hợp với hệ thống hiện hành ở Indonesia.
Lần cập nhật gần đây nhất
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Waktu Indonesia Barat (disingkat WIB) adalah salah satu dari tiga zona waktu yang digunakan di Indonesia, selain Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
WIB mencakup seluruh provinsi di Sumatra dan Jawa, serta provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
WIB menggunakan waktu standar UTC+07:00, yang berarti tujuh jam lebih cepat dari UTC.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 243 Tahun 1963, wilayah Republik Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu dengan 3 waktu tolok, yaitu:[1]
Lalu berdasarkan Keppres No. 41 Tahun 1987, wilayah Provinsi Bali dipindahkan ke zona WITA, sedangkan wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dipindahkan ke zona WIB.[2]
Waktu Indonesia Barat mencakup beberapa provinsi, yaitu:
Malam kerja keras hingga begadang, lalu bangun shalat subuh kesiangan yang menyebabkan tidak lengkapnya sholat lima waktu. Kalau begitu kira-kira bagaimana hukumnya, ya? Lalu, sebenarnya jam berapa batas waktu sholat subuh? Simak pertanyaan dan jawabannya pada uraian di bawah ini!
Batas Shalat Subuh Sampai Jam Berapa ?
Waktu shalat subuh yang utama dimulai usai berkumandang adzan dari terbit fajar shadiq, yaitu fajar kedua hingga sebelum masuknya waktu matahari terbit (syuruq) sebagai batas akhir shalat subuh. Subuh berakhir saat sudah masuk waktu matahari terbit.
Hal ini berdasarkan hadits berikut:
وَقْتُ صَلاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari.”
Fajar shadiq (fajar nyata) adalah sebuah cahaya yang terlihat pada waktu subuh sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi. Melansir dari NU Online, fajar shadiq adalah cahaya tipis yang posisinya horizontal terhadap ufuk dan bertambah terang seiring waktu. Itulah yang menentukan awal waktu sholat subuh.
Sementara, fajar kadzib (fajar semu) adalah cahaya yang muncul sebelum fajar shadiq. Intensitas cahayanya tidak terlalu terang dan berbentuk segitiga khas yang menjulang sepanjang garis ekliptika. Perbedaan intensitas cahaya dapat terlihat saat diukur dengan Sky Quality Meter (SQM).
Jika dipantau berdasarkan Ilmu Falaq, maka jam subuh di Indonesia juga menentukan jadwal imsakiyah Ramadhan. Maka dari itu, ulama dan peneliti bukan hanya melihat Fajar Shodiq sebagai batas awal waktu sholat subuh, tapi juga penting mengamati munculnya Fajar Kadzib.
Sholat subuh lebih baik dari dunia dan seisinya
Ini berarti, apa pun yang ada di dunia ini tidak ada yang mengalahkan segala kebaikan sholat subuh. "Dua rakaat sholat subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." (HR. Muslim 725)
Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.
Lupa Shalat lagi? Aplikasi Athan bisa membantu.
Dapatkan pengingat Waktu Shalat di ponselmu secara gratis.
Kami menghormati Peraturan Perlindungan Data Umum dan Panduan Undang-Undang Privasi Konsumen California.
Batas Waktu Sholat Subuh
Dilansir detikHikmah, batas waktu sholat Subuh adalah dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fiqh us-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: "Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR Muslim)
Dalam buku Berkah sholat Subuh Berjamaah karya Fahrur Mu'is disebutkan, seseorang yang mendirikan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia terhitung sudah melaksanakan sholat Subuh. Hal ini mengacu pada hadits yang berbunyi,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ
Artinya: "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum ia terbit matahari, maka ia telah mendapati sholat Subuh." (HR Bukhari)
Lebih jelasnya dalam buku tersebut menjabarkan terkait kedua hadits tersebut, waktu Subuh dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari. Barang siapa yang kemudian melakukan sholat Subuh sebelum masuk pada waktunya maka sholatnya dianggap tidak sah.
Selain itu, siapa saja yang melakukan sholat dan telah mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka dianggap telah sholat Subuh. Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa sholat Subuh tersebut hanya dianggap sebagai penggugur kewajiban, bukan sebagai sebuah pelaksanaan yang seharusnya dilakukan dengan baik.
Bagi orang yang tidak memiliki udzur misalnya saja seperti pingsan atau bahkan benar-benar lupa untuk melaksanakan sholat Subuh maka dilarang untuk mengakhirkan waktu sholat Subuh hingga mendekati batas waktu terakhir.
Namun, ketika orang tersebut memiliki udzur, maka diharuskan untuk langsung melaksanakan sholat Subuh begitu sadar ataupun ingat. Apabila orang tersebut dengan sengaja meninggalkan sholat Subuh, ia harus segera bertobat karena telah melakukan dosa besar.
Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab "Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat tepat pada waktunya." Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua." Abdullah bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabilillah." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengenai batas waktu sholat Subuh ini juga diperkuat penjelasannya dalam buku yang berjudul Waktu Shalat (Kajian Fiqih Dan Astronomi) karya Abd Karim Faiz, bahwasanya mengenai penentuan batas waktu sholat ini telah disimpulkan oleh para ulama Madzahibul Arba'ah.
Salah satunya ialah sholat Subuh yang mana dimulai ketika munculnya fajar shodiq, yaitu suatu cahaya keputih-putihan yang menyebar di ufuq sebelah timur. Jika merujuk pada ahli hisab, maka matahari berada di sekitar -20 derajat dari ufuk timur.
Sedangkan, sebagian pendapat yang lain berkisar pada -15 hingga -19,5 derajat. Mengenai munculnya fajar shodiq ini dapat dilihat dengan ciri pudarnya cahaya bintang dan berakhirnya waktu Subuh saat piringan atau matahari mulai muncul di ufuk timur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 49:
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاِدْبَارَ النُّجُوْمِ ࣖ ٤٩
Artinya: "Bertasbihlah kepada-Nya pada sebagian malam dan pada waktu terbenamnya bintang-bintang (waktu fajar)."
Keistimewaan Sholat Subuh
Sholat Subuh adalah hulu dari keempat sholat wajib lainnya. Meski terkesan berat, Allah memberikan limpahan berkah dan keistimewaan bagi orang-orang yang mengerjakannya. Seperti yang dijelaskan pada buku Pejuang Subuh, berikut keistimewaannya:
Para pelaku sholat subuh berjamaah mendapat garansi keselamatan Allah pada hari itu
"Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Sholat subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan sholat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka." (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Sholat subuh berjamaah pahalanya bagaikan sholat sepanjang malam
"Barangsiapa yang sholat isya berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat seluruh malamnya." (HR. Muslim no. 656)
Para pelaku sholat subuh mendapat persaksian malaikat
Orang yang mengerjakan sholat subuh berjamaah di masjid disaksikan oleh para malaikat. Sebab, seluruh malaikat berkumpul pada waktu subuh dan ashar untuk bergantian tugas. Dan, kesaksian para malaikat itu tentulah yang terbaik.
Cara Shalat Subuh Ketika Kesiangan
Bagi orang yang tertidur, tidak bangun di waktu subuh hingga matahari terbit, maka tatkala bangun ia harus segera melaksanakan shalat subuh. Dalam hal ini, ia tidak berdosa. Sebab, keterlambatannya untuk melaksanakan shalat bahkan hingga keluar waktunya bukan karena unsur kesengajaan.
baca juga: ALAMAK! SHOLAT SUBUH KESIANGAN ABIS NONTON BOLA, BAGAIMANA nih?
Hal ini pernah terjadi pada diri Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan. Ketika malam, beliau saw dan para sahabat tertidur hingga matahari terbit. Seketika itu, Beliau SAW memerintahkan Bilal untuk adzan dan iqamah. Akhirnya, Rasul SAW dan para sahabat shalat subuh di kala matahari telah terbit.
Bagi orang yang ketiduran dan ada unsur kesengajaan. Sebenarnya ia telah terbangun di waktu shalat subuh. Hanya saja, karena rasa malas dan terasa berat, ia tidur kembali sampai matahari terbit. Jadi, ada unsur kesengajaan.
Sebagian besar para ulama berpandangan bahwa ia berkewajiban untuk mengqadha shalatnya. Hendaklah dirinya segera melaksanakan shalat ketika bangun. Di samping itu, ia harus bertaubat kepada Allah SWT karena telah sengaja meninggalkan shalat tatkala telah tiba waktunya. Bagaimanapun juga, meninggalkan shalat secara sengaja termasuk dosa besar. an nisa
Hal ini berdasarkan pada firman Allah SWT:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
“Maka celakalah orang yang shalat.”
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
“(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.”
Kesimpulannya, saudara tetap berkewajiban untuk melaksanakan shalat subuh setelah bangun tidur. Di samping itu, hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk shalat subuh tepat waktu dan berjamaah. الص ل ع ل ى ت ب
Baca Juga: SEDEKAH MENGHAPUS DOSA
Sholat subuh menjadikan para pelakunya berhak ditolong Allah
"Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu isya dan subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).